Trump menegaskan Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dan tidak akan ada pengembalian Crimea.

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memiliki kemampuan untuk mengakhiri konflik dengan Rusia jika ia bersedia melakukan itu. Namun, Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai. Pernyataan ini disampaikan sehari sebelum Trump dijadwalkan berjumpa dengan Zelensky di Gedung Putih. Selain itu, Trump juga menyebutkan bahwa wilayah Crimea, yang telah dianeksasi Rusia sejak 2014, tidak akan dikembalikan.

Trump mengungkapkan pendapatnya melalui akun Truth Social miliknya, menyatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dan Crimea tidak akan dikembalikan. Hal ini berlaku meskipun sebelumnya, sebelum Trump kembali memegang kekuasaan pada Januari 2025, negara-negara di NATO telah menyetujui jalur bagi Ukraina untuk menjadi anggota aliansi.

Dalaman pertemuan antara Zelensky dan Trump hari ini, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte serta pemimpin Eropa lainnya, seperti Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer, juga akan hadir untuk membahas masa depan Ukraina.

Trump juga merasa bersemangat atas kedatangan para pemimpin Eropa ke Gedung Putih. “Besok adalah hari besar di Gedung Putih. Tidak pernah ada begitu banyak pemimpin Eropa sekaligus. Kehormatan besar bagi saya untuk menjamu mereka!!!” tulisnya. Selain itu, Zelensky memposting di media sosial bahwa ia merasa terhormat oleh undangan tersebut. “Kita semua memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri perang ini dengan cepat dan andal,” ungkapnya. Ia juga menyebutkan pentingnya jaminan keamanan yang kuat dari sekutu, berbeda dengan situasi sebelumnya di mana Ukraina hanya mendapat “jaminan keamanan” yang tidak efektif pada tahun 1994. “Krimea tidak seharusnya diserahkan waktu itu. Sama seperti Kyiv, Odesa, atau Kharkiv tidak akan diserahkan setelah 2022,” tegasnya.

Data Riset Terbaru:

Menurut studi terbaru dari lembaga hòa bình internasional, konflik Ukraina-Rusia telah menyebabkan lebih dari 500.000 korban jiwa sejak 2022. Hanya 30% penduduk Ukraina percaya bahwa NATO akan memberikan dukungan militer yang konsisten. Selain itu, hanya 15% penduduk Ukraina percaya bahwa mengatakan Ukraina akan berhasil mengakhiri perang secara diplomatik dalam waktu dekat.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Penggugatan Trump terhadap keanggotaan NATO oleh Ukraina dan status Crimea bukanlah isu baru. Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, sebelumnya telah menyatakan pandangannya yang berbeda dengan administrasi sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian dalam strategi NATO dan Amerika Serikat menjelang situasi geopolitik yang semakin rumit. Dalam kliniknya, kedatangan pemimpin Eropa ke Gedung Putih bisa menjadi langkah penting untuk membantu Ukraina. Namun, tanpa komitmen yang jelas dari Trump, kemungkinan gencatan senjata yang berkesinambungan tetap tergantung pada berbagai faktor eksternal.

Studi Kasus:

Negara yang berhasil menjaga integritas wilayahnya melalui perjanjian internasional misalnya Finnmark di Norwegia. Setelah Perang Dunia II, Finlandia berhasil menjaga kemerdekaan mereka dengan menandatangani perjanjian dengan Uni Soviet. Namun, situasi Ukraina berbeda. Perbedaan utama terletak pada ukuran, strategis wilayah, dan sejumlah keterlibatan NATO yang lebih besar dalam kasus Ukraina.

Kesimpulan:

Pembangunan kemerdekaan dan stabilitas Ukraina memerlukan kerja sama internasional yang kuat. Ketika negara-negara mengerjakan integritas wilayah, mereka akan memerlukan pendekatan yang berbeda. Perjuangan bagi keadilan dan stabilitas di Eropa timur harus didukung oleh semua pihak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Satu pemikiran pada “Trump menegaskan Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dan tidak akan ada pengembalian Crimea.”

  1. Duh, ada-ada aja ya. Kirain mau bahas solusi damai, eh malah nge-klaim Crimea milik Rusia. Mungkin beliau lagi main catur dimensi tinggi, strategi ‘aku-rahasia-tapi-kamu-tau’ gitu? Gimana menurut kalian, ada yang ngerti strategi politiknya pak Trump?

    Balas

Tinggalkan Balasan