Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memberikan manfaat kepada 20,5 juta anak sekolah dan ibu hamil, melebihi target awal Badan Gizi Nasional (BGN) yang hanya menargetkan 17,5 juta penerima manfaat pada tahun 2025. Presiden Prabowo Subianto telah memberikan perintah untuk mempercepat pelaksanaan program ini agar 82,9 juta penerima manfaat dapat menerima manfaatnya sebelum akhir tahun.
Dadan Hindayana, Kepala BGN, menjelaskan bahwa awalnya targetnya hanya 17,5 juta penerima manfaat dengan anggaran Rp 71 triliun melalui 5.000 unit SPPG. Namun, setelah arahan Presiden, jumlah penerima manfaat harus ditingkatkan menjadi 82,9 juta pada akhir tahun. Per 19 Agustus 2025, program MBG sudah melayani 20,5 juta orang melalui 5.905 unit SPPG. Namun, masih ada sekitar 62,4 juta penerima manfaat yang belum termasuk dalam program ini.
Selain itu, masih terdapat 19.000 unit SPPG baru yang sedang dalam tahap konstruksi atau verifikasi untuk segera dapat beroperasi. Dadan optimis bahwa seluruh infrastruktur akan selesai pada akhir Oktober atau awal November, sehingga semua penerima manfaat dapat menerima manfaatnya sebelum akhir November.
Pelaksanaan program MBG ini tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Setiap unit SPPG membutuhkan 15 supplier untuk memasok beras, telur, sayur, ayam, buah, dan susu. Hal ini akan menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan permintaan produk pangan setempat.
Setiap unit SPPG yang melayani 3.000 penerima manfaat membutuhkan ratusan kilogram bahan makanan setiap hari. Misalnya, satu unit membutuhkan 200 kilogram beras, 3.000 butir telur, 350 kilogram ayam, 300 kilogram sayur, 350 kilogram buah, dan 450 liter susu per hari.
Program MBG bukan hanya tentang memberikan makanan bergizi kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan meningkatkan akses terhadap makanan bergizi, pemerintah tidak hanya mengurangi masalah gizi di masyarakat, tetapi juga mendukung perekonomian lokal melalui penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan permintaan produk pangan. Ini adalah langkah strategis untuk menghadapi tantangan gizi dan ekonomi yang lebih luas.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Owner Thecuy.com