Prabowo Membaca Teks Proklamasi dengan Santai

Presiden Prabowo Subianto memegang peran sebagai inspektur upacara dan pembaca teks proklamasi dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kehadiran Prabowo dalam perayaan kemerdekaan ini digelar sebagai sesuatu yang memang berarti. Wakil Ketua Umum PAN, Saleh Partaonan Daulay, menyatakan bahwa dalam perayaan kemerdekaan RI kali ini terkesan lebih berwibawa dan penuh hikmat.

Dikatakan Saleh kepada wartawan pada hari Selasa (19/8/2025), secara hukum tidak ada aturan yang menjadikan tertentu sebagai pembaca teks proklamasi pada acara peringatan kemerdekaan. Prabowo, sebagai presiden, bebas mengambil tanggung jawab tersebut. Sebaliknya, suasana menjadi lebih berarti dan penuh tenggang rasa. Saleh yakin bahwa Prabowo mempersiapkan diri dengan baik, termasuk mempelajari sejarah, aspek hukum, dan dampak sosial dari peristiwa itu. Hingga saat ini, semua berjalan lancar dan tampak natural.

Pembaca teks proklamasi dalam peringatan kemerdekaan biasanya dipegang oleh Ketua DPR, MPR, atau Ketua DPD. Namun, Saleh berpendapat bahwa tidak masalah jika presiden yang melakukannya. Ia juga menyebutkan bahwa dalam sidang tahunan MPR/DPR, pemimpin selalu bergiliran untuk memimpin dan menyampaikan pidato. Hal ini memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk terlibat dan menjadikan acara tersebut transparan.

Menurut Saleh, momen pembacaan teks proklamasi adalah kesempatan bagi Prabowo untuk berkomunikasi langsung dengan rakyat. Itulah saatnya untuk tampil di hadapan warga. Lebih-lebih lagi, dalam upacara peringatan kemerdekaan, presiden tidak memiliki ruang khusus untuk menyampaikan amanat. Oleh karena itu, pembacaan teks proklamasi menjadi wajar danورس juga bersifat monumental. Selain itu, upacara berlangsung di Istana, tempat yang dimiliki bersama oleh seluruh rakyat dan presiden sebagai tuan rumah, sehingga alami jika presiden memperoleh penghormatan untuk mewakili seluruh bangsa Indonesia.

Prabowo Subianto menjadi presiden pertama yang membacakan teks proklamasi selama peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Selama dua dekade terakhir, dari tahun 2004 hingga 2024, teks proklamasi selalu dibacakan oleh Ketua MPR, Ketua DPR, atau Ketua DPD RI. Namun, dalam perayaan kemerdekaan yang ke-80 kali ini, Presiden Prabowo sendiri yang membacakan teks proklamasi.

Menurut Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, Prabowo membacakan teks proklamasi karena menjadi Inspektur Upacara (Irup). Dasco menyampaikan bahwa ini adalah pertama kalinya Prabowo membacakan teks proklamasi dalam peringatan kemerdekaan yang ke-80. Prabowo melakukannya setelah upacara di Istana pada hari Minggu (17/8).

Menurut data yang ada, aktivitas politikus dan pembacaan teks proklamasi seringkali menjadi titik fokus dalam perayaan kemerdekaan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran presiden dalam memimpin dan mewakili rakyat dalam momen-momen sejenis. Diharapkan, kebersahajaan dan kematangan yang ditampilkan Prabowo dalam peristiwa ini akan menjadi teladan bagi generasi mendatang. Dalam menyambutnya, rakyat dapat merasakan kesatuan dan kepercayaan yang lebih kuat terhadap pemimpin mereka. Momen ini bukan hanya sebagai perayaan sejarah, tetapi juga sebagai pengukuhan komitmen bersama dalam membangun negara yang lebih baik.

Semua orang harus menyadari betapa pentingnya peran presiden dalam momen-momen seperti ini. Membacakan teks proklamasi bukan hanya tentang tradisi, tetapi juga tentang menghubungkan generasi dengan jiwa kemerdekaan yang tidak padam. Mari kita terus mengamalkan nilai-nilai kemerdekaan dan menjaga semangat persatuan dalam menjalankan tugas bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page