Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah mengimplementasikan aturan mengenai pembayaran tantiem kepada direksi dan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ini dilakukan sejak diterbitkannya Surat Edaran Nomor S-063/DI-BP/VII/2025 pada 30 Juli 2025, sesuai dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menghapus kebijakan tantiem bagi komisaris BUMN. Rosan Roeslani, CEO Danantara, mengonfirmasi pelaksanaan langsung tersebut setelah rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Untuk tantiem direksi, pembayaran tersebut akan diatur berdasarkan hasil operasional dan pendapatan BUMN yang bersangkutan. Rosan juga menyampaikan bahwa praktik manipulasi laporan keuangan tidak lagi berlaku. “Tantiem komisaris sudah dihapuskan, sedangkan untuk direksi, perhitungannya hanya didasarkan pada operasional atau pendapatan perusahaan. Tidak ada lagi financial engineering yang tidak benar, semua disesuaikan dengan aturan yang berlaku,” ucapnya.
Selain itu, Danantara juga telah meringkas jajaran komisaris, khususnya di sektor perbankan BUMN. Contohnya, dari sebelumnya jumlah komisaris mencapai dua belas hingga tiga belas orang, sekarang hanya tinggal lima hingga enam orang.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa pengurangan jumlah komisaris di BUMN dapat meningkatkan efisiensi manajemen dan transparansi dalam pengambilan keputusan. Studi kasus pada beberapa perusahaan BUMN menunjukkan penyederhanaan struktur keanggotaan komisaris meningkatkan kinerja operasional dan mengurangi potensi konflik kepentingan.
Sederhanakan proses pengambilan keputusan dalam organisasi dapat mengurangi birokrasi dan meningkatkan produktivitas. Analisis terbaru juga menunjukkan bahwa transparansi keuangan menjadi faktor kunci dalam memperoleh kepercayaan pemangku kepentingan serta meningkatkan daya saing perusahaan.
BUMN harus terus beradaptasi dengan perubahan regulasi dan implementasi kebijakan baru untuk menjaga keandalan dan kredibilitas. Langkah-langkah yang diambil, seperti penghapusan tantiem komisaris dan penyederhanaan struktur keanggotaan, menunjukkan komitmen serius dalam mempromosikan integritas dan efisiensi. Dengan demikian, BUMN dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menciptakan sistem manajemen yang lebih transparan dan berkelanjutan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Owner Thecuy.com