Penelitian Hubungkan Faktor Genetik dengan Risiko Kanker Payudara

anindya

By anindya

Mpok Alpa, yang dikenal dengan nama asli Nina Carolina, menjalani penyakit kanker payudara sebelum akhirnya meninggal dunia. Suaminya, Ajie, menuturkan bahwa Mpok Alpa didiagnosis dengan jenis kanker yang berhubungan dengan faktor genetik dari ibunya. Selain itu, keponakannya juga mengalami empat kali operasi akibat kondisi serupa.

Kanker payudara yang dialami Mpok Alpa tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja. Ahli kesehatan mengakui bahwa penyakit ini timbul dari kombinasi berbagai faktor, termasuk karakteristik genetik, lingkungan, dan kondisi individu. Berdasarkan data dari MD Anderson, riwayat keluarga yang memiliki kanker dapat menjadi indikator risiko lebih tinggi terhadap penyakit ini. Hal ini terjadi karena adanya mutasi gen yang dapat diwariskan dan meningkatkan kemungkinan terkena kanker tertentu.

Mutasi gen ini dapat diturunkan melalui keluarga dan meningkatkan risiko kanker pada seseorang. Menurut studi, sekitar 5 hingga 10 persen dari semua kasus kanker berasal dari faktor genetik. Orang yang mewarisi mutasi gen tertentu akan memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker pada suatu titik dalam hidupnya.

Terdapat beberapa gen yang berhubungan dengan kanker payudara, seperti mutasi BRCA1 dan BRCA2. Namun, lebih dari 70 jenis mutasi gen telah diidentifikasi terkait dengan penyakit ini. Meskipun riwayat keluarga kanker payudara dapat menjadi indikator, orang dapat mengurangi risiko dengan mengetahui apakah anggota keluarga lain pernah terkena penyakit serupa.

Selain faktor genetik, ada juga faktor risiko lain yang mempengaruhi kanker payudara, seperti faktor hormonal dan gaya hidup. Oleh karena itu, penting untuk mengelola berbagai aspek kesehatan agar dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Data terbaru menampilkan bahwa jumlah kasus kanker payudara yang terkait dengan faktor genetik terus meningkat, terutama pada individu dengan riwayat keluarga yang jelas. Studi menunjukkan bahwa pengujian genetik lebih awal dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit. Dengan mengidentifikasi mutasi gen tertentu, langkah-langkah preventif dapat diambil sebelum kondisi menjadi parah.

Menurut analisis UniK, kanker payudara bukan hanya tentang genetika tetapi juga tergantung pada pola hidupmu. Diet sehat, aktivitas fisik, dan pemeriksaan rutin dapat berperan besar dalam mengurangi risiko. Studi kasus menunjukkan bahwa wanita yang memiliki gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan medis teratur memiliki peluang lebih rendah untuk terkena kanker payudara.

Penyakit kanker payudara tidak hanya tentang nasib yang ditentukan oleh genetika. Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengendalikan risiko melalui pilihan hidup yang lebih sehat dan pengawasan kesehatan yang rutin. Dengan mengikuti pedoman medis dan mengetahui riwayat keluarga, kita bisa lebih siap menghadapi potensi risiko tersebut.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan