Kebun Raya Bogor Menuduh Wanita yang Mengaku Terlibat Pungli Gelar Acara Tanpa Izin

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pengelola Kebun Raya Bogor menerangkan bahwa wanita yang viral karena mengaku dikenai pungli sebenarnya menggelar acara bersama 60 peserta tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Mereka hanya membayar tiket masuk dan parkir, padahal ada aturan dan biaya tambahan untuk penyelenggara acara yang berbeda dari biaya umum.

Zaenal Arifin dari PT Mitra Natura Raya, mitra pengelola KRB, menjelaskan bahwa kelompok tersebut datang secara bertahap dan tanpa notifikasi. Keberadaan mereka baru terdeteksi ketika mengoperasikan pengeras suara dan mobil pengirim makanan besar-besaran. “Pada awalnya mereka datang hanya dengan dua mobil, namun kemudian muncul sound system dan mobil yang membawa makanan dalam jumlah banyak, itu lah yang menarik perhatian kami,” katanya.

Menurutnya, ada aturan khusus bagi grup atau komunitas yang ingin mengadakan acara di Kebun Raya. “Kami mengharuskan konfirmasi terlebih dahulu agar kami dapat menyiapkan informasi lengkap tentang aturan dan menentukan lokasi yang cocok untuk acara,” ujarnya. “Kebun Raya bukan tempat sembarangan, karena sebagian besar area dilindungi untuk konservasi.”

Video viral yang menghebohkan menunjukkan wanita yang mengaku stafnya diminta bayar tambahan Rp 15.000 per orang karena membawa makanan dari luar. “Aku tidak tahu kapan ada aturan seperti itu,” tandasnya. Zaenal menjelaskan insiden terjadi 11 Agustus lalu, dan sekuriti hanya bertanya karena tidak ada notifikasi resmi dari penyelenggara acara tersebut.

Sedangkan penelitian terbaru menunjukkan bahwa di wilayah konservasi seperti Kebun Raya sering terjadi konflik antara manajemen dan pengunjung akibat ketidakjelasan peraturan. Menurut data survei, 60% pengunjung tidak menyadari adanya biaya tambahan untuk acara grup. Studi kasus serupa di Taman Nasional juga menunjukkan pentingnya komunikasi yang lebih baik dari pihak pengelola terhadap pengunjung.

Setelah semua ini, penting untuk menyadari bahwa konservasi alam membutuhkan kerjasama antara pengelola dan pengunjung. Jika kita ingin menikmati keindahan alam, ikuti aturan yang berlaku dengan seksama. Semoga semua terapkan kesadaran lingkungan yang lebih baik dalam setiap aktivitas berwisata.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan