Pendaki di Gunung Bawakaraeng Meninggal Akibat Hipotermia pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada hari Minggu, 17 Agustus 2025, sejumlah 32 pendaki mengalami kesulitan kesehatan saat merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 di Gunung Bawakaraeng, Gowa, Sulawesi Selatan. Beberapa di antaranya menderita hipotermia atau asam lambung, sementara satu orang telah dikonfirmasi meninggal dunia. Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, menjelaskan bahwa sebagian pendaki juga hilang kontak dari kelompok mereka. Kerusakan kesehatan ini terjadi setelah mereka menjalani perjalanan ekstrim di pegunungan.

Diketahui, salah satu korban bernama Irfan, berusia 24 tahun, secara tragis meninggal dunia akibat hipotermia parah saat tengah diturunkan dari puncak. Tim Dokpol Polda Sulsel secara resmi menyatukan keterangan kematian tersebut. Irfan adalah salah satu peserta kegiatan lintas alam yang memulai perjalanan dari Bulu Baria menuju Gunung Bawakaraeng pada 12 Agustus. Kelompoknya berjumlah 17 orang dan tiba di puncak pada 16 Agustus, sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi kritis oleh tim siaga.

Hipotermia dan asam lambung merupakan risiko umum bagi para pendaki yang tidak mempersiapkan diri dengan baik. Keadaan ini dapat cepat merenggut nyawa jika tidak ditangani dengan tepat. Studi terkini menunjukkan bahwa peningkatan kesadaran akan risiko kesehatan saat mendaki gunung sangat penting, khususnya pada musim dingin atau di kawasan tinggi. Penggunaan peralatan pendakian yang sesuaidan pengetahuan tentang tanda-tanda hipotermia dapat menyelamatkan hidup.

Studi kasus lain pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 65% kasus kematian di pegunungan disebabkan oleh kurang persiapan dan kelelahan fisik. Data ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan kesehatan selama aktivitas pendakian. Selain itu,info grafis tentang temperatur tubuh normal saat beraktivitas fisik tinggi dapat menjadi panduan bagi pendaki untuk mendeteksi tanda-tanda bahaya awal.

Tragedi seperti ini selalu mengingatkan kita bahwa alam tidak pernah meng compoundsi. Persiapan, keterampilan, dan peralatan yang tepat adalah kunci utama untuk mendaki dengan aman. Jaga tubuhmu dan jangan mengabaikan tanda-tanda bahaya!

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan