Pemkot Jakarta Bersihkan 79 Ton Sampah Sesudah Pesta Nasional Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Upacara perayaan ulang tahun ke-80 Republik Indonesia yang diadakan di sekitar Monas, Bundaran HI, Jakarta, dan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin telah meninggalkan sejumlah besar sisa-sisa limbah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat bahwa total volume sampah yang dihasilkan mencapai 360 meter kubik, yang setara dengan 79,29 ton.

Asep Kuswanto, Kepala DLH DKI Jakarta, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah limbah tersebut terjadi akibat kegiatan masyrakat yang sangat ramai sejak pagi hingga malam, baik selama upacara rasmi maupun pesta rakyat. “Volume total sampah yang dikerahkan mencapai 79,29 ton. Pembersihan seluruh lahan selesai pada jam 03 pagi,” katanya dalam keterangan resmi pada Senin (18/8/2025).

Untuk membersihkan area tersebut, DLH memobilisasi sekitar 1.800 tenaga yang terdiri dari petugas kebersihan dari lima wilayah administrasi kota, Unit Pengelolaan Sampah, dan satuan air. Di samping itu, berbagai alat yang digunakan antara lain 12 unit truk pengangkut sampah anorganik, 10 truk mini, 12 truk compactor, 14 mesin penyedot debu jalan, 40 tempat sampah, dan 10 unit mobil toilet.

Menurut Asep, sektor dengan jumlah limbah paling besar terletak di sekitar Monas dan Bundaran HI, terutama setelah kegiatan konser dan pesta rakyat pada malam hari. “Kebanyakan warga yang beraktifitas makan, berkumpul, dan menonton hiburan kontribusi besar terhadap timbunan sampah,” terangnya.

Meskipun jumlah sampah yang signifikan, Asep menegaskan bahwa seluruh area telah kembali kebersihan sebelum fajar. DLH juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam menjaga kebersihan pada peristiwa besar berikutnya.

Menurut laporan terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup, jumlah sampah di Jakarta terus meningkat sebanyak 5 persen tahunan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan populasi, aktivitas turis, dan perkembangan ekonomi yang cepat. Solusi yang diusulkan meliputi pengembangan sistem manajemen sampah pintar dan kampanye edukasi yang lebih kuat bagi masyarakat.

Seperti yang terjadi di berbagai negara maju, pengelolaan limbah harus diintegrasikan dengan teknologi seperti pembuatan kompos dan sistem pembuangan sampah yang ramah lingkungan. Contohnya, Singapura telah berhasil mengurangi sampah dengan sistem pengolahan yang efisien dan pemulihan sumber daya.

Jika kita ingin géantas kabar Jakarta yang selalu hijau dan bersih, perubahan perilaku individu seperti prisip reusable dan reduksi penggunaan plastik harus mulai dilaksanakan. Semua warga bisa berkontribusi dalam upaya ini, mulai dari mengurangi penggunaan kotak makanan sekali pakai hingga mendukung kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan