Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan jiwa yang menyebabkan perubahan radical dalam suasana hati seseorang. Sesar diantara emosi positif yang dikenal sebagai mania atau hipomania, dan emosi negatif yang dikenal sebagai depresi. Kadang-kadang, kondisi ini dapat kembali kambuh karena berbagai penyebab. Oleh karena itu, penting untuk mengenal tanda-tanda kekambuhan bipolar.
Padagangguan bipolar yang kambuh, gejala klasik seperti mania dan depresi dapat muncul kembali, dan bisa berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan. Berdasarkan informasi dari Health Central dan Serenity Mental Health Centers, ada tiga jenis episode yang terjadi dalam kekambuhan bipolar, yaitu mania, hipomania, dan depresi.
Dalam episode mania, seseorang mungkin mengalami:
- Emosional yang mudah tersinggung atau cemas
- Pikiran yang sulit dikontrol dan berpacu cepat
- Kurang tidur namun tetap merasa bugar
- Melakukan perilaku berisiko seperti mengemudi terlalu cepat atau beraktivitas seksual yang tidak terencana
- Perasaan senang berlebihan atau kepercayaan diri yang sangat tinggi
- Mudah teralihkan perhatian
Sementara itu, hipomania adalah bentuk mania yang kurang parah. Dalam kondisi ini, orang mungkin merasakan diri lebih baik dan penuh energi, namun orang sekitar akan sadar perubahan perasaan dan tingkatan aktivitasnya. Hipomania seringkali diikuti dengan episode depresi yang parah. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan mania yang lebih serius.
Episode depresi memiliki gejala seperti:
- Merasa sedih dan putus asa
- Tidur berlebihan
- Mengurangi atau meningkatkan asupan makanan
- Kehilangan minat terhadap kegiatan favorit
- Memiliki pikiran untuk berakhir hidup
- Merasa lelah dan tidak berdaya
- Perubahan berat badan
- Kesulitan berfikir atau berkonsentrasi
Menurut profesor Psikiatri di Wayne University, Detroit, kekambuhan bipolar terjadi ketika gejala terkait dengan gangguan ini muncul kembali. “Mereka tiba-tiba kambuh, dan mereka mengalami gejala mania atau perubahan suasana hati yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk kembali normal,” kata dia.
Beberapa faktor yang bisa memicu kekambuhan bipolar meliputi kurang tidur, stres emosional, dan penggunaan obat-obatan. Kurang tidur adalah salah satu pemicu utama, baik sebagai gejala maupun penyebab. Hilangnya ritme sirkadian yang normal membuat individu lebih rentan terhadap kekambuhan.
Stres emosional, seperti kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, perceraian, atau penyakit, juga bisa menjadi pemicu, terutama jika kombinasi dengan kurang tidur.
Pemakaian obat-obatan juga bisa memicu kekambuhan. Antidepresan sering diresepkan untuk pasien bipolar, tetapi jika dikonsumsi tanpa penstabil suasana hati, bisa menyebabkan episode mania. Selain itu, menghentikan obat secara tiba-tiba ketika sedang mengobati bipolar juga bisa menimbulkan kekambuhan.
Bipolaritas adalah kondisi yang kompleks, namun dengan pengetahuan yang baik tentang gejalanya dan pemicunya, kita bisa lebih siap menghadapinya. Jaga kesehatan mental Anda dan orang yang Anda sayangi dengan pengawasan yang baik dan dukungan profesional jika diperlukan. Ingat, setiap langkah kecil dalam memahami dan mengelola bipolaritas adalah bentuk perjuangan yang berarti.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.