Kronologi Penangkapan Opang Terlibat Aksi Setop Paksa Ojol di Stasiun Pondok Ranji

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polisi telah menahan Firdiansyah, seorang pengemudi ojek pangkalan (opang), yang terlibat dalam insiden memaksakan driver ojek online untuk menghentikan perjalanan dan memaksa penumpang turun di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan. Pelaku ini melakukan aksi premanisme yang telah diungkap oleh pihak berwenang.

Menurut Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, insiden ini terjadi pada Sabtu (16/8) sekitar pukul 15.00 WIB. Penumpang yang menjadi korban adalah wanita dengan inisial KDR. Pelaku, Firdiansyah, melarang driver ojek online mengambil penumpang di depan pangkalan ojek yang berada di depan Stasiun Pondok Ranji. Aksi ini memicu konflik antar pengemudi.

Dalam wawancara dengan media, Bambang menjelaskan bahwa Firdiansyah mendekati driver ojek online dan mengancamnya dengan kata-kata kasar. Pelaku kemudian mencabut kunci motor secara paksa, menyebabkan sebuah pertikaian dengan penumpang. Namun, driver ojek berhasil merebut kembali kunci kontaknya. Tidak hanya itu, Firdiansyah juga memaksa penumpang KDR untuk turun dari ojol dan memaksa mereka untuk menggunakan jasa ojek pangkalan untuk pergi ke tujuan mereka.

Informasi tentang insiden ini tiba pada hari berikutnya, Senin (18/8/2025), di mana Kompol Bambang mendapat laporan dari masyarakat. Tim Operasi Kriminal Polsek Ciputat Timur segera melakukan penyelidikan dan menahan Firdiansyah di Stasiun Pondok Ranji.

Вирусное видео в социальных сетях показало, как водитель остега (опанг) силой остановил драйвера онлайн-такси (оджол), перевозившего пассажиров, и даже заставил пассажиров сойти на станции. На записи, сделанной в воскресенье (17/8), видно, как женщина, ставшая жертвой этой ситуации, запечатлела этот неудобный момент для себя.

Женщина, спешившая из станции, заказала ожол, чтобы добраться до больницы. Однако, когда она уже собиралась сесть в такси, водитель опанга резко нашел ключ зажигания. Его passenger тоже потребовал выйти из машины. Стороны начали спорить, но в конце концов, чтобы не усложнять ситуацию, пассажирка согласилась сесть в опанг, заплатив вдвое больше, лишь бы отпустили таксиста.

Kasus premanisme opang yang terjadi di Stasiun Pondok Ranji menarik perhatian. Hal ini tidak hanya menimbulkan ketakutan bagi penumpang, tetapi juga menunjukkan adanya ketidaksopanan dan ketidakadilan dalam perlakuan terhadap driver ojek online. Insiden ini mengingatkan kita tentang pentingnya penegakan hukum dan keadilan, serta perlunya kesadaran kolektif untuk mengakhiri budaya kekerasan dan intimidasi di jalanan. Di tengah keributan ini, penumpang yang bijaksana memutuskan untuk menyelesaikan situasi secara aman, meskipun harus membayar lebih mahal. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan dan kenyamanan harus menjadi prioritas utama dalam penggunaan jasa transportasi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan