Ramalan Harga Emas Naik atau Turun

dimas

By dimas

Analis kewangan Ibrahim Assuabi menyatakan bahwa pergerakan harga emas di Semester II/2025 masih mencerminkan ketidakstabilan. Walaupun begitu, logam mulia ini masih memiliki potensi yang menarik.

Assuabi meramalkan bahwa di sesi perdagangan hari Senin, harga emas global akan bergerak antara dukungan US$ 3.319 hingga tekanan US$ 3.368 per troy ounce. Untuk minggu berikutnya, pergerakan harga dianticipasi mencapai rentang US$ 3.302 hingga US$ 3.416 per troy ounce, didukung oleh analisis fundamental dan teknikal yang menunjukkan tren fluktuatif.

“Namun dalam rentang waktu semester kedua 2025, saya yakin harga emas dunia bisa mencapai angka US$ 3.600 per troy ounce dan di pasar domestik, logam mulia akan berlaku sekitar Rp 2.150.000 per gram,” ujar Assuabi dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).

Faktor-faktor yang memengaruhi tren tersebut antara lain rilis data Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat yang menunjukkan kenaikan sebesar 0,9% pada Juli, laju bulan tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Dalam perbandingan tahunan, harga inti yang tidak memasukkan komponen pangan dan energi naik menjadi 3,7% dari angka 2,6% bulan Juni, melebihi perkiraan sebelumnya 3%.

Kenaikan yang lebih tinggi dari perkiraan ini membuat keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait rencana penurunan suku bunga pada September dipandang akan lebih sulit. Meskipun demikian, kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh bank sentral AS pada bulan September masih cukup tinggi. “Namun, peluang penurunan suku bunga sebanyak 50 basis poin yang signifikan tampaknya telah lenyap,” ujarnya.

Selain itu, data ekonomi lemah dari China juga menambah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi. Rilis data pemerintah menunjukkan penurunan produksi pabrik ke level terendah dalam delapan bulan, sementara pertumbuhan penjualan ritel tercatat pada laju terendah sejak Desember. Perkembangan ini memberi tekanan pada sentimen pasar, meskipun produksi minyak yang lebih tinggi di negara pengguna minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Dengan adanya variasi faktor-faktor tersebut, pergerakan harga emas diharapkan masih akan menampilkan fluktuasi yang signifikan dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, ada indikasi potensi kenaikan yang menjanjikan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan