Pemerintah Tasikmalaya sedang merencanakan taktik untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sambil meminimalisir celah dalam penerimaan keuangan. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tasikmalaya, Hadi Riaddy, mengungkapkan dalam sebuah rapat di Bale Kota, pada Senin (11/8/2025), bahwa perkuatan PAD menjadi salah satu strategi utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Menurutnya, kondisi fiskal kota masih tergolong rendah karena kontribusi PAD belum seimbang dengan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Oleh karena itu, langkah pengoptimalan ini harus segera dilakukan, demikian kata Hadi, Rabu (13/8/2025).
Tiga langkah utama sedang ditekankan. Pertama, memperbarui data potensi di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil. Target PAD harus sesuai dengan kondisi lapangan, katanya. Jika target di atas potensi, pasti gagal tercapai. Namun, jika di bawah potensi, berarti ada uang daerah yang tidak digali.
Langkah kedua, memperkuat pengawasan untuk mencegah kebocoran, penyalahgunaan, atau ketidakakuran penerimaan. Ketiga, mendigitalisasi layanan untuk memperluas akses, memudahkan pembayaran, dan meningkatkan transparansi. Ini juga sesuai dengan rekomendasi Korsupgah KPK dan agenda percepatan digitalisasi daerah.
Setoran manual rentan tidak disetorkan, katanya. Dengan sistem elektronik, risiko penyimpangan dapat dikurangi. Uji coba pembayaran digital, seperti di Pasar Cikurubuk melalui QRIS, sudah dilakukan, sedangkan pajak daerah sudah sepenuhnya berbasis sistem digital.
Namun, untuk pajak transaksi online, kewenangannya masih pada pemerintah pusat. Pemkot harap aturan ke depan bisa memberikan wewenang daerah untuk memungut pajak dari sektor ini, khususnya Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) di bidang makanan dan minuman.
Transaksi online kemungkinan sudah melebihi transaksi offline, sehingga idealnya pajak langsung dihitung saat pembayaran dan dibagi sesuai porsi daerah. Hadi menegaskan, realisasi pajak daerah setiap tahun selalu mencapai target.
Kunci utama terletak pada data potensi yang akurat, sehingga proyeksi retribusi setiap OPD dapat diprediksi tepat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.
Waduh, keuangan Kota Tasikmalaya lagi kurang sehat nih kayak aku abis lembur terus jajan martabak. Mungkin perlu suntikan dana segar, atau setidaknya sistem pembayarannya diperbarui biar nggak cuma mengandalkan “rezeki nomplok” aja. Kira-kira, ada solusi ampuh selain naikin pajak martabak ya? 😅