Garut naik ke empat besar wisata nasional dengan destinasi baru terus berkembang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kabupaten Garut terus menarik perhatian sebagai tujuan wisata utama di Indonesia. Tidak hanya dikenal karena keindahan alam yang menakjubkan, seperti pemandian air panas Cipanas dan Darajat, Situ Cangkuang, serta pantai selatan seperti Sayang Heulang dan Santolo, tetapi sekarang juga termasuk dalam empat daerah dengan jumlah wisatawan terbanyak di tingkat nasional. Data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut mencatat bahwa dalam setahun terakhir, sekitar 3,5 juta wisatawan mengunjungi daerah ini, menjadikannya berada di posisi setelah Subang (Ciater) dan Pangandaran.

Menurut Aam Pathulloh, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparbud Kabupaten Garut, tren ini terlihat dari kian seringnya kegiatan berskala nasional yang diadakan di Garut. Setiap pekan, daerah ini menerima kunjungan resmi dari berbagai lembaga, instansi, komunitas, dan grup hobi dari berbagai daerah. Fenomena ini tidak hanya melibatkan pemerintah atau instansi resmi, tetapi juga komunitas kreatif yang memilih Garut sebagai lokasi kegiatannya. Aam menilai hal ini sebagai bukti bahwa Garut semakin diakui dalam dunia pariwisata nasional, terutama setelah berhasil meraih posisi kedua Anugerah Bangga Berwisata Indonesia, di bawah Kota Semarang dan di atas Banyuwangi. “Ini merupakan catatan yang baik di pusat,” katanya, Rabu, 13 Agustus 2025.

Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan dan Tepas Papandayan tetap menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Keindahan pegunungan, jalur trekking yang menantang, serta spot foto yang cocok untuk media sosial menjadikannya selalu ramai. Namun, baru-baru ini ada destinasi baru yang menarik perhatian: Balong Cafe. Meskipun ukurannya kecil, kafe ini berhasil menarik hingga 15 ribu pengunjung setiap bulan, bahkan mencapai 40 ribu pengunjung dalam tiga bulan terakhir. Suksesnya kafe ini dikarenakan lokasinya yang menawarkan pemandangan Gunung Guntur, ditambah dengan kolam alami (balong) yang menjadi ikon. Pemiliknya, generasi muda kreatif Garut, aktif memanfaatkan media sosial dan bekerja sama dengan influencer untuk menarik pengunjung dari luar kota.

Kenaikan jumlah wisatawan di Garut ini juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Sector perhotelan, kuliner, transportasi, hingga usaha kecil menengah (UKM) merasakan manfaatnya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan