7 Warga Badui Tewas Digigit Ular Tanah, Tertolong RS Telat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di wilayah Banten, tercatat 49 anggota Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar di Kabupaten Lebak mengalami gigitan ular tanah (calloselasma rhodostoma) yang berbisa antara Januari hingga Agustus 2025. Menurut catatan, tujuh dari korban tersebut kehilangan nyawa.

Muhammad Arif Kirdiat, Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI), menjelaskan bahwa kematian warga Baduy tersebut disebabkan oleh lambatnya penanganan medis. Dalam seminggu terakhir, dua warga bernama Jambu (20) dan Sarman (33) juga menjadi korban gigitan ular. Saat ini, masyarakat Baduy tengah menjalani tradisi tahunan untuk membersihkan lahan pertanian dengan menebang pohon dan rumput liar.

Aktivitas bertani ladang di daerah perbukitan membuat warga Baduy rentan terhadap gigitan ular yang bersembunyi di semak-semak dan rerumputan. Arif mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama karena curah hujan masih berpeluang terjadi baik siang maupun malam.

Kurangnya ketersediaan serum antibisa ular (ABU) di puskesmas sekitar Baduy serta lambatnya informasi untuk dirujuk ke rumah sakit menjadi faktor utama tingginya angka kematian. Arif mendorong warga yang terkena gigitan untuk segera melapor ke tiga pos Klinik SRI guna mendapat pertolongan medis.

Ambu Sarna, seorang warga Baduy Luar, menceritakan pengalamannya ketika digigit ular berbisa. Ia langsung menghubungi tim medis SRI sehingga bisa segera ditangani. “Sekarang saya sudah pulih dan kembali bekerja di ladang karena September nanti kami akan menanam padi gogo atau padi huma,” ujarnya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan