5 kebiasaan sepele yang merusak kesehatan

anindya

By anindya

Memiliki masa hidup yang panjang dan tubuh yang sehat menjadi tujuan banyak individu. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kualitas dan durasi hidup seseorang, seperti jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi, aktivitas fisik yang dilakukan, hingga warisan genetik.

Perilaku yang tampak rutin mungkin memiliki dampak besar terhadap kesehatan. Mengetahui hal-hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan perubahan pola hidup sejak dini.

Berikut adalah beberapa kebiasaan yang sering diabaikan namun dapat menurunkan kesehatan dan mempersingkat umur, diadaptasi dari Very Well Health:

Mengonsumsi makanan olahan atau processed food secara rutin bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Ultra-processed food mengalami proses pengolahan yang panjang dengan penambahan bahan kimia dan kandungan gula, garam, serta lemak yang tinggi.

Konsumsi makanan olahan terlalu sering dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, kanker, dan diabetes. Oleh karena itu, lebih baik mengonsumsi makanan utuh dan memasaknya sendiri di rumah.

Gaya hidup yang tidak aktif atau jarang bergerak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis. Jika tidak memiliki waktu untuk berolahraga, usahakan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, lima kali dalam seminggu.

Penelitian tahun 2022 menunjukkan bahwa 15-20 menit aktivitas fisik intens per minggu, meskipun dalam sesi singkat, terkait dengan penurunan risiko kematian dini. Hasil ini menunjukkan bahwa olahraga yang sederhana namun tetap meningkatkan detak jantung dapat mengurangi risiko kesehatan.

Merokok dapat memangkas umur seseorang hingga sepuluh tahun. Setelah berhenti merokok, tekanan darah dan aliran darah akan membaik, serta risiko kanker akan menurun setiap tahunnya.

Selain kanker, merokok juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kerusakan paru. Ingat, asap rokok juga berbahaya bagi orang di sekitar.

Durasi dan kualitas tidur memengaruhi harapan hidup. Meta-analisis tahun 2017 menunjukkan bahwa tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dari rata-rata tujuh jam dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

Tidur yang baik membantu melawan stres, depresi, dan penyakit jantung, yang semuanya memengaruhi umur panjang.

Stres memberikan beban pada tubuh dan mempercepat proses penuaan. Hal ini semakin berbahaya jika kombinasinya dengan isolasi sosial.

Mengelola stres dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan jangka panjang. Beberapa cara mengatasi stres antara lain menulis jurnal, bermeditasi, melakukan hobi, atau mempelajari teknik relaksasi.

Tetap aktif secara sosial juga membantu memperpanjang umur. Hal ini tidak hanya membantu mengelola stres, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hubungan sosial yang baik memberikan keuntungan bagi kesehatan mental, sedangkan hubungan buruk dapat menyebabkan kondisi negatif dan meningkatkan risiko depresi.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan