Macam-macam virus berbahaya dan cara pencegahannya

anindya

By anindya

Virus merupakan mikroba patogen yang dapat menimbulkan beragam gangguan kesehatan pada manusia, dari keluhan ringan hingga situasi yang membahayakan nyawa. Sebagian virus bahkan mampu menyebabkan kejadian luar biasa di suatu wilayah.

Pengetahuan tentang berbagai virus mematikan serta upaya pencegahannya sangat krusial untuk melindungi kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Melalui tindakan protektif yang tepat, peluang terjangkit virus dapat dikurangi.

Beberapa contoh virus yang berpotensi membahayakan mencakup HIV, Hepatitis B, Dengue, hingga Ebola. Berikut pemaparan terkait virus-virus tersebut beserta langkah-langkah pencegahannya.

HIV merupakan patogen yang menginfeksi dan merusak sistem imun manusia. Menurut keterangan Kementerian Kesehatan, virus ini mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.

Hingga kini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi tersedia terapi yang dapat menghambat perkembangan penyakit, memungkinkan penderita hidup lebih produktif dan berkualitas.

Ketika mencapai stadium akhir, kondisi ini disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Pada fase ini, tubuh nyaris kehilangan seluruh pertahanan terhadap infeksi.

Beberapa metode penularan HIV antara lain:

  • Gunakan proteksi seperti kondom saat berhubungan intim untuk menekan risiko penularan HIV dan infeksi menular seksual lainnya
  • Hindari berbagi jarum suntik atau peralatan injeksi dengan orang lain karena ini merupakan jalur penularan umum
  • Lakukan tes HIV secara berkala jika termasuk kelompok berisiko. Konsultasi dengan tenaga medis mengenai strategi pencegahan yang tepat
  • Untuk individu dengan risiko tinggi, penggunaan PrEP (profilaksis pra-paparan) dapat dipertimbangkan sebagai obat pencegahan sebelum terpapar HIV

Hepatitis B disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Penyakit ini dapat menular melalui cairan tubuh penderita, baik secara vertikal (dari ibu ke bayi) maupun horizontal (melalui transfusi darah, jarum terkontaminasi, alat tato, atau transplantasi organ).

Gejalanya meliputi penurunan nafsu makan, mual muntah, nyeri perut, serta perubahan warna kuning pada mata dan kulit. Menurut CDC, vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah Hepatitis B.

Rabies merupakan infeksi sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penularannya terjadi melalui gigitan, cakaran, atau jilatan hewan terinfeksi pada luka terbuka. Hewan pembawa rabies antara lain anjing, kucing, dan monyet.

Gejalanya berupa demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala parah, kegelisahan, hingga produksi air liur berlebihan. Langkah pencegahan meliputi:

  • Mengandangkan hewan pembawa rabies
  • Vaksinasi hewan peliharaan secara rutin
  • Memasang muzzle pada hewan saat dibawa keluar
  • Jika tergigit, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit, lalu segera dapatkan pertolongan medis

SARS-COV-2 merupakan virus penyebab COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada Desember 2019. Gejala utamanya meliputi demam, batuk, anosmia, dan sesak napas.

Penularan terjadi melalui droplet pernapasan, kontak fisik, atau permukaan terkontaminasi. Pencegahan dilakukan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan vaksinasi.

Virus Dengue menyebabkan demam berdarah yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Gejalanya berupa demam tinggi mendadak selama 2-7 hari diikuti penurunan suhu cepat, disertai nyeri otot, ruam kulit, dan perdarahan gusi.

Pencegahan meliputi program 3M (menguras, menutup, mengubur), menjaga kebersihan lingkungan, fogging, serta vaksinasi untuk anak usia 9-16 tahun.

Ebola memiliki tingkat kematian mencapai 90%, pertama kali ditemukan tahun 1976 di Sudan dan Kongo. Virus ini menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh hewan terinfeksi seperti monyet atau kelelawar.

Gejala awal mirip flu, diikuti muntah, diare, ruam kulit, hingga perdarahan internal dan eksternal. Pencegahan dilakukan dengan:

  • Pemeriksaan hewan dan pemusnahan yang terinfeksi
  • Pengolahan daging secara matang
  • Cuci tangan setelah kontak dengan penderita

Influenza menyebabkan kematian sekitar 1,8 per 100.000 kasus menurut CDC, tetapi karena jumlah penderita yang besar, menjadi salah satu penyebab kematian utama global.

Jenis influenza:

  • Tipe A: Penyebab wabah dan pandemi dengan subtipe seperti H1N1 yang terus bermutasi
  • Tipe B: Menyebabkan wabah lokal dengan gejala lebih ringan
  • Tipe C: Gejala paling ringan dan tidak menyebabkan wabah

Pencegahan melalui vaksinasi tahunan, menghindari kontak dengan penderita, cuci tangan rutin, dan tidak menyentuh wajah.

Memahami karakteristik dan metode pencegahan berbagai virus berbahaya merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan