Trump Perintahkan Serangan Militer ke Kartel Narkoba Picu Geger

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menorehkan kebijakan kontroversial dengan mengerahkan kekuatan militer untuk memerangi kartel narkoba di Amerika Latin. Berdasarkan laporan The New York Times, The Wall Street Journal, dan AFP, pemerintah AS telah menetapkan sejumlah sindikat narkotika sebagai organisasi teroris pada Jumat (8/8).

Langkah ini diikuti dengan instruksi langsung Trump kepada Pentagon untuk mengambil tindakan militer terhadap kelompok-kelompok tersebut. Opsi operasi yang sedang dibahas meliputi pengerahan pasukan khusus dan dukungan intelijen, dengan koordinasi bersama negara-negara mitra.

Juru bicara Gedung Putih Anna Kelly menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan upaya melindungi keamanan nasional. Sebelumnya, AS telah menetapkan Kartel Tren de Aragua (Venezuela), Kartel Sinaloa (Meksiko), dan enam jaringan narkoba lainnya sebagai teroris sejak Februari.

Respon keras datang dari Meksiko, dengan Kementerian Luar Negeri menolak keras kemungkinan intervensi militer AS. Presiden Claudia Sheinbaum menegaskan bahwa meski terbuka untuk kerja sama, negaranya tidak akan mentolerir invasi. Pernyataan ini menanggapi kabar bahwa Trump telah menandatangani perintah eksekutif terkait operasi militer.

Di media sosial X, Duta Besar AS Ronald Johnson menyebut kartel sebagai “musuh bersama”. Sheinbaum menekankan bahwa Meksiko tetap berkomitmen memberantas narkoba, terutama fentanil yang banyak diselundupkan ke AS, tanpa campur tangan asing. “Kolaborasi ada, tapi kedaulatan kami mutlak,” tegasnya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan