Mendaki Bukit Paniisan: Petualangan Menantang bagi Pendaki Pemula

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Perjalanan dimulai tepat pukul 10.00 usai pemanasan singkat. Dari area parkir, rombongan segera berbelok kanan menuju Pos 1. Pandangan langsung tertuju pada tanjakan berbentuk undakan tanah liat yang tampak menantang. “Baru mulai sudah langsung mendaki?” ujar salah satu anggota kelompok sambil terkekeh. Medan licin akibat hujan semalam mengharuskan langkah lebih hati-hati. Napas mulai tersengal meski baru menempuh jarak beberapa meter.

Medan sedikit lebih ramah setelah tanjakan pertama terlewati. Papan kayu bertuliskan “Selamat Datang di Bukit Paniisan” menjadi penanda masuk kawasan wisata. Petugas di pos tersebut memungut biaya tiket sebesar Rp15 ribu per pengunjung. Dari Pos 2, jalur kembali menanjak, namun pemandangan hutan pinus di sekelilingnya memberikan kesejukan. Aroma getah pinus yang disadap bercampur dengan wangi daun pandan dan sereh, menciptakan suasana hutan yang menenangkan.

Namun, kemudahan itu tidak bertahan lama. Tanjakan berikutnya kembali menguji ketahanan fisik. “Lebih enak di rumah,” batin seorang anggota, sementara Caroline yang berpengalaman trekking di Swedia pun mulai kelelahan. Franky, yang terbiasa berolahraga, menjadi penyemangat dengan membagikan teknik pernapasan dan langkah efisien. Solidaritas kelompok pun terlihat jelas—setiap kali ada yang butuh istirahat, seluruh rombongan ikut berhenti.

Di tengah perjalanan, sebuah dorongan moral datang dari pasangan paruh baya yang berpapasan. “Sebentar lagi sampai!” seru mereka, memberi energi baru bagi rombongan. Interaksi dengan pejalan lain menjadi penghibur sepanjang jalur, mulai dari kelompok lansia hingga anak muda yang saling menyemangati. Kalimat sederhana seperti “Lima menit lagi sampai!” mampu meringankan langkah yang mulai berat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Satu pemikiran pada “Mendaki Bukit Paniisan: Petualangan Menantang bagi Pendaki Pemula”

  1. Mendaki Bukit Paniisan buat pemula? Hutan lebat dan lereng curam? Oke deh, siap-siap mental dan dengkul aja ya. Kira-kira, pemula yang udah pro rebahan di kasur termasuk level yang mana nih? 😂

    Balas

Tinggalkan Balasan