Kasus Aneh: Pengakuan Penderita Orgasme Tak Berhenti Hingga 50 Kali Sehari

anindya

By anindya

Jakarta – Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD) tidak selalu membawa kenikmatan, melainkan penderitaan bagi para penderitanya. Gangguan langka ini memicu rangsangan genital dan orgasme berulang tanpa stimulasi seksual, menimbulkan dampak fisik dan psikologis yang serius.

Tiga perempuan dari berbagai belahan dunia menceritakan pengalaman mereka menghadapi kondisi ini. Seorang wanita 29 tahun mengaku bisa mengalami 50 orgasme spontan dalam sehari. “Ini sangat mengganggu, bukan sesuatu yang saya inginkan,” ungkapnya di forum Reddit. Sensasi tersebut sering diawali rasa panik atau kesemutan di area genital, kemudian menyebar ke klitoris, rektum, hingga leher rahim, hingga menghambat aktivitas sehari-hari.

Di China, seorang perempuan berusia 20 tahun mengeluhkan orgasme spontan sejak remaja, yang terasa seperti sengatan listrik di selangkangan. Pemeriksaan medis tidak menunjukkan kelainan neurologis, namun gejala ini kerap muncul di situasi tak terduga, bahkan saat konsultasi dengan dokter. Meski obat antipsikotik seperti risperidone dan olanzapine sempat meredakan gejalanya, PGAD tetap menjadi kondisi medis yang sulit dipahami.

Emily McMahon (36) asal Australia menggambarkan kondisinya sebagai “gairah nonstop” yang menyakitkan. Getaran di transportasi umum bisa memicu reaksi, dan ia kerap disalahpahami oleh orang sekitar. Keluarganya bahkan menyarankannya untuk “menikmati” gejala tersebut, padahal setiap orgasme disertai nyeri tajam. Diduga akibat kerusakan saraf, PGAD yang dialaminya belum ada obatnya, dan opsi operasi hanya tersedia di AS dengan biaya tinggi.

Diperkirakan 1% perempuan mengalami PGAD, meski angka pastinya sulit diketahui karena banyak kasus tidak terlapor akibat rasa malu. Penyebabnya beragam, mulai dari gangguan saraf, kelainan tulang belakang, hingga faktor psikologis. Selain rasa sakit, stigma sosial dan minimnya pemahaman medis menjadi tantangan terbesar bagi penderitanya. “Saya hanya ingin sembuh dan bebas dari penghakiman,” ujar salah satu pasien.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan