Jakarta International Velodrome di Jakarta Timur menjadi tuan rumah pembukaan World Association of Marching Show Bands (WAMSB) World Championship 2025. Sebanyak 36 grup marching band dari berbagai negara dan daerah di Indonesia berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi ini.
Menurut Fanny Fatriani Syarifudin Alambay, Ketua Umum TUIF sekaligus Event Director WAMSB 2025, enam kontingen berasal dari luar negeri, termasuk Polandia, Malaysia, Taiwan, dan Thailand. Sementara itu, 30 grup lainnya merupakan perwakilan dari berbagai wilayah di Tanah Air. “Peserta terbagi dalam beberapa kategori, mulai dari tingkat SD junior, SMA senior, hingga kategori terbuka untuk usia di atas 19 tahun,” jelas Fanny saat jumpa pers di lokasi acara, Sabtu (9/8/2025).
WAMSB merupakan federasi marching band internasional yang berkantor pusat di Kanada dan telah menyelenggarakan kejuaraan dunia sejak 1996. Tahun ini, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama Kemenpora, Pemprov DKI, Kadispora, Kormi, serta berbagai instansi pendukung lainnya,” tambah Fanny.
Ali Maulana Hakim, Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) DKI Jakarta, menyatakan kebanggaannya atas terpilihnya Jakarta sebagai tuan rumah ajang ini. Menurutnya, kesempatan tersebut baru datang setelah menunggu selama 68 tahun. “Ini merupakan kehormatan besar karena skala kompetisinya internasional,” ujar Ali.
Ia berharap WAMSB dapat menjadi sarana pengembangan kreativitas dan bakat seni generasi muda. “Selain pendidikan formal, kegiatan seni dan musik seperti ini dapat menjadi alternatif positif untuk menjauhkan remaja dari pengaruh negatif seperti narkoba, kekerasan, atau tawuran,” tegasnya.
Ali juga menegaskan bahwa penyelenggaraan WAMSB 2025 sejalan dengan visi Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk memposisikan ibu kota sebagai kota bertaraf global. “Kita tidak lagi berpatokan pada kota-kota di dalam negeri, tetapi pada kota-kota besar dunia. Globalisasi tidak berarti menghilangkan budaya lokal, melainkan justru menjadi nilai tambah untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di kancah internasional,” pungkasnya.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.
Wah, Jakarta lagi! Siap-siap macet karena pawai marching band ya? Semoga aja lagunya gak itu-itu melulu, biar gak bosen. Kira-kira ada yang bawain lagu dangdut gak ya? Biar makin meriah!