Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan masyarakat tidak perlu cemas membeli beras di pasar modern meski terdapat kasus beras oplosan. Ia mengakui terdapat masalah kualitas, terutama terkait kadar beras patah (broken rice), namun memastikan produk tersebut tetap layak konsumsi.
Persoalan utama terletak pada ketidaksesuaian harga dengan mutu beras yang dijual. Pemerintah telah menetapkan standar maksimal 25% beras patah untuk jenis medium dan 15% untuk premium. “Namun pemeriksaan kami menemukan kadar broken rice mencapai 30-50%. Meski aman dimakan, harganya tidak sebanding dengan kualitas,” jelas Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).
Mentan mengimbau publik tetap tenang sambil menyoroti tren positif peningkatan penjualan beras di pasar tradisional. “Ini fenomena bagus karena konsumen bisa langsung memeriksa kualitas. Langkah ini juga mendukung perekonomian pedagang kecil,” ujarnya.
Sebelumnya, Menko Pangan Zulkifli Hasan melaporkan temuan beras oplosan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam sidang kabinet paripurna, Rabu (6/8/2025). Zulkifli menegaskan pelaku akan ditindak tegas dan meminta masyarakat tidak resah. “Pelanggaran sedang kami proses, tak perlu khawatir berlebihan,” tegasnya usai rapat di Istana Kepresidenan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Owner Thecuy.com