BINAR, sebuah edutech startup kebanggaan Indonesia, bersiap memperkenalkan SINCRO, sebuah platform berbasis agen kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan berbagai perusahaan untuk merancang serta menjalankan agen digital tanpa perlu coding. Berdasarkan informasi yang dikutip dari Dealstreetasia, platform ini tercipta berkat akuisisi terhadap teknologi dan tim ahli dari QUTKE, sebuah perusahaan AI yang berpusat di Tiongkok.
Proses akuisisi tersebut mencakup teknologi bernama Towa, sebuah sistem unggulan QUTKE yang didesain untuk mewujudkan agen AI menggunakan LLM. Teknologi ini memberikan kemampuan pada pengguna untuk merancang tingkah laku agen, mengelola alur kerja secara visual, mengintegrasikan API eksternal, dan memantau performa agen dalam waktu real-time.
Towa mendukung berbagai aplikasi, mulai dari pelayanan pelanggan, analisis data, automasi tugas administratif, hingga sistem rekomendasi. Fitur pemantauan dan debugging juga disediakan untuk memastikan performa agen tetap optimal.
Sebagai bagian dari restrukturisasi pasca-akuisisi, BINAR juga merekrut Lin Weiping, pendiri sekaligus mantan CEO QUTKE, sebagai Chief Product Officer (CPO) SINCRO. Dengan pengalamannya selama lebih dari 15 tahun dalam dunia investasi, termasuk mengelola aset senilai lebih dari US$20 miliar di Lembaga Jaminan Sosial Nasional Tiongkok (China’s National Social Security Fund), dan lebih dari satu dekade membangun perusahaan AI, Lin membawa kombinasi unik antara keahlian finansial dan kepemimpinan di bidang teknologi.
Ia akan bekerja sama erat dengan Founder & CEO BINAR Alamadna Shantika yang juga menjabat sebagai CEO SINRO. Peran Lin di SINCRO akan berfokus pada pengembangan produk, strategi teknologi, dan ekspansi ke berbagai wilayah dengan memanfaatkan jaringan global dan pengalaman R&D lintas negara.
Solusi AI untuk Dunia Bisnis dan Pendidikan
SINCRO menyasar segmen bisnis yang ingin mengotomatiskan proses kerja dengan cepat dan efektif, tanpa memerlukan tim teknis internal. Implementasinya dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari dua minggu. Selain itu, BINAR juga tengah menyiapkan kurikulum pendidikan berbasis SINCRO untuk memperkenalkan pemahaman tentang AI sejak dini di lembaga pendidikan.
BINAR menerapkan model berlangganan untuk pengguna bisnis, serta lisensi pelatihan dan kurikulum untuk sektor pendidikan. Hingga pertengahan 2025, perusahaan telah mengumpulkan pendanaan lebih dari US$3,5 juta dari berbagai investor, termasuk iGlobe Partners, Teja Ventures, Blue7, EduSpaze, dan Ango Ventures. Jaringan yang terdiri dari lebih dari 100 klien korporat sejak 2016 menjadi aset penting dalam memperluas jangkauan dan adopsi SINCRO di Indonesia.
–
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten
Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.

Penulis Berpengalaman 5 tahun.