Circulate Capital, perusahaan investasi yang berfokus pada ekonomi sirkular, mengumumkan dua investasi anyarnya di Indonesia lewat sokongan untuk perusahaan daur ulang plastik Pelita Mekar Semesta (PMS) dan Polindo Utama (Polindo). Investasi ini memiliki tujuan untuk memperluas solusi daur ulang yang skalabel sekaligus memenuhi kebutuhan terhadap plastik daur ulang yang terus bertambah.
Sebelumnya, Circulate Capital juga sempat melakukan investasi dalam wujud debt ke startup daur ulang sampah plastik bernama Tridi Oasis.
“Indonesia adalah pasar penting guna mengembangkan solusi ekonomi sirkular secara global. Berkat dukungan modal, bantuan teknis, beserta akses pasar yang tepat, PMS dan Polindo punya potensi untuk menjadi pemimpin nasional maupun regional dalam hal pengelolaan limbah plastik,” kata Dondi Hananto, Associate Investment Partner Circulate Capital di Asia Tenggara sekaligus Kepala Operasional Indonesia.
Pelita Mekar Semesta yang beroperasi di Jawa Timur, telah berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam mendaur ulang plastik jenis polyolefin, yang biasanya dipakai dalam kemasan sehari-hari. Suntikan dana investasi dari Circulate Capital akan meningkatkan kapasitas produksi PMS hingga tiga kali lipat, terutama untuk produk pellet daur ulang bermutu tinggi, serta mendukung pengembangan infrastruktur pengumpulan dan pemilahan sampah.
Sementara itu, Polindo Utama, yang merupakan spesialis dalam mendaur ulang PET yang kerap dipakai dalam botol air dan soda, akan memperluas kapasitas daur ulangnya serta mengolah jenis plastik tambahan. Setiap tahunnya, Polindo mengumpulkan dan mendaur ulang lebih dari 2,8 miliar botol plastik. Investasi ini memungkinkan Polindo untuk memenuhi permintaan pasar terhadap bahan daur ulang yang berkualitas tinggi serta punya kemampuan untuk dilacak.
Dengan skala operasi yang ditargetkan, PMS dan Polindo diperkirakan mampu mengelola sekitar 320.000 ton limbah plastik secara kumulatif hingga tahun 2030, menambah lebih dari 30.000 ton kapasitas daur ulang baru, serta mendongkrak kesejahteraan lebih dari 10.000 pekerja di seluruh rantai nilai.
Karyanto Wibowo dari Danone Indonesia menyatakan bahwa investasi ini sangat krusial dalam membangun infrastruktur daur ulang yang kokoh seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara. Nurdiana Darus dari Unilever Indonesia pun menegaskan perihal peran penting para pendaur ulang dalam mengatasi tantangan limbah dan mewujudkan ekonomi sirkular yang inklusif.
Saat ini, Circulate Capital telah mendukung 23 perusahaan yang tersebar di Asia dan Amerika Latin. Sebelumnya, perusahaan ini berhasil menambah kapasitas daur ulang sejumlah 455.000 ton per tahun, mengurangi 627.000 ton emisi CO₂, serta meningkatkan kesejahteraan bagi lebih dari 6.600 pekerja di berbagai negara.
–
Disclosure: Artikel ini dibuat dengan teknologi AI serta supervisi penulis konten
Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.

Penulis Berpengalaman 5 tahun.
Wah, keren nih ada yang mau invest ke daur ulang sampah plastik! Akhirnya, sampah kita ada yang lirik, bukan cuma jadi tontonan. Semoga beneran bisa ningkatin kesejahteraan pekerja juga ya, bukan cuma kapasitas daur ulangnya. Menurut kalian, investasi kayak gini bakalan ngaruh signifikan gak sih buat masalah sampah di Indonesia?